SURAKARTA — Upaya memperkuat ketahanan wilayah dan pertahanan sipil di Kota Surakarta memasuki fase baru yang penuh makna. Siang itu, Rabu (8/10/2025), jajaran Senkom Mitra Polri Kota Surakarta melakukan audiensi strategis dengan pimpinan Kodim 0735/Surakarta. Pertemuan yang berlangsung hangat namun sarat visi ini menandai lahirnya kolaborasi baru antara unsur masyarakat sipil dan militer, demi membangun kota yang lebih siaga, solid, dan berdaya tahan terhadap berbagai ancaman — dari ancaman keamanan hingga bencana alam.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Ketua Senkom Surakarta, H. Yusuf Erwansyah, A.Md, didampingi para pengurus inti dan tokoh pembina. Mereka diterima langsung oleh Dandim 0735/Surakarta, Letkol Inf Fictor Juradi Situmorang, di ruang kerja komando. Suasana akrab segera terbangun, namun pembahasan yang dilakukan berlangsung serius dan visioner.
Dalam paparannya, Yusuf Erwansyah menjelaskan bahwa audiensi ini tidak sekadar formalitas kelembagaan, melainkan merupakan “deklarasi niat bersama” antara Senkom dan Kodim untuk memperkuat sistem pertahanan berbasis masyarakat di Kota Bengawan. “Senkom ingin menjadi garda komunikasi dan koordinasi di lapangan yang membantu Kodim dan Polri dalam menjaga keamanan dan stabilitas sosial. Kami siap menjadi bagian dari sistem pertahanan rakyat semesta, dengan mengedepankan kedisiplinan, kesiapsiagaan, dan loyalitas kepada bangsa,” tegas Yusuf.
Mantan Dandim Jadi Pembina, Tambah Energi Baru bagi Senkom
Salah satu poin penting dari pertemuan ini adalah pengenalan Letkol (Inf) Sugiyo, mantan Dandim 0725/Sragen, sebagai pembina baru Senkom Surakarta. Sosok yang kini juga aktif sebagai asesor keamanan nasional di Jakarta itu diharapkan mampu membawa sentuhan militer yang sistematis dalam pola pembinaan Senkom.
“Kami sangat bersyukur beliau bersedia menjadi pembina. Dengan pengalaman dan kedisiplinannya, kami ingin membangun Senkom yang tidak hanya tangguh di komunikasi dan kebencanaan, tapi juga berpikir strategis, disiplin, dan mampu membaca situasi teritorial secara matang,” jelas Yusuf.
Di sisi lain, kehadiran H. Suharso, SH, MM, mantan Kepala Kesbangpol Surakarta periode 2013–2018, turut memberikan nilai historis tersendiri. Dalam kesempatan itu, Suharso mengenang awal mula berdirinya Senkom di Solo pada tahun 2004. “Waktu itu hanya sepuluh orang yang punya semangat untuk berbuat sesuatu bagi keamanan lingkungan. Kini, dua dekade kemudian, Senkom di Surakarta sudah tumbuh menjadi kekuatan masyarakat sipil dengan hampir dua ratus anggota terlatih, tersebar di berbagai kecamatan,” tuturnya.
Dandim Fictor: Senkom adalah “Telinga dan Mata” di Lapangan
Dandim 0735/Surakarta, Letkol Inf Fictor Juradi Situmorang, memberikan apresiasi tinggi terhadap kiprah Senkom yang dinilainya semakin matang dan relevan dengan kebutuhan zaman. Ia mengaku awalnya mengira Senkom hanya berfokus pada bidang kepolisian dan keamanan sipil. Namun, setelah melihat aktivitas lapangan, ia menilai Senkom telah berkembang menjadi mitra strategis dalam bela negara, tanggap bencana, dan dukungan terhadap program nasional.
“Kiprah Senkom ini luar biasa. Mereka punya jaringan komunikasi masyarakat yang kuat, sigap di lapangan, dan tangguh secara mental. Dalam konteks pertahanan wilayah, kami membutuhkan ‘telinga dan mata’ seperti Senkom — organisasi yang bisa menyampaikan dinamika masyarakat langsung dari akar rumput,” ujar Fictor.
Ia juga membagikan pengalamannya saat bertugas di Papua, di mana peran komunitas lokal dengan sistem komunikasi cepat menjadi faktor kunci dalam menjaga keamanan dan koordinasi TNI. “Saya ingin pola itu juga ada di Surakarta. Dengan peran Senkom yang tersebar di berbagai titik, kita bisa memastikan setiap informasi, potensi konflik, atau ancaman sosial dapat terpantau sejak dini,” tambahnya.
Tiga Pilar Sinergi: Bela Negara, Kesiapsiagaan, dan Ketahanan Sosial
Dari hasil audiensi tersebut, kedua belah pihak menyepakati penguatan kerja sama dalam tiga pilar utama:
1. Penguatan Bela Negara. Kodim akan memberikan pembinaan dan pelatihan kesadaran bela negara kepada anggota Senkom agar memiliki mental disiplin dan wawasan kebangsaan yang kokoh.
2. Kesiapsiagaan Bencana. Mengoptimalkan jaringan komunikasi cepat Senkom dalam deteksi dini bencana, termasuk pelatihan penanganan situasi darurat seperti evakuasi dan mitigasi bencana alam.
3. Dukungan Program Strategis Nasional. Meningkatkan kolaborasi dalam mendukung program-program pemerintah seperti ketahanan pangan, keamanan lingkungan, dan pembinaan masyarakat produktif.
Senkom selama ini memang dikenal aktif di berbagai lini sosial, termasuk dalam pelatihan penanggulangan pohon tumbang, edukasi mitigasi bencana, dan dukungan logistik kegiatan kemanusiaan. Kolaborasi dengan Kodim Surakarta ini diharapkan menjadi akselerator untuk memperluas dampak kegiatan sosial tersebut secara sistemik.
Dukungan Tokoh Lokal dan Program Sosial
Keterlibatan Ketua Umum Senkom Nasional, Katno Hadi, yang juga berdomisili di Solo, menambah bobot kerja sama ini. Katno dikenal aktif dalam berbagai program sosial, termasuk menggerakkan 30 titik “Makan Bergizi Gratis (MBG)” di wilayah Solo Raya. Keberadaan program ini membuktikan bahwa Senkom tidak hanya fokus pada keamanan, tetapi juga hadir untuk menjawab kebutuhan sosial masyarakat.
Bangun Pertahanan Komunal untuk Masa Depan Solo
Menutup pertemuan, Yusuf Erwansyah menegaskan bahwa sinergi antara Senkom dan Kodim bukanlah agenda jangka pendek, melainkan investasi jangka panjang untuk mewujudkan Surakarta yang tangguh secara mental, sosial, dan spiritual. “Kami ingin melahirkan kader Senkom yang tanggap, berwawasan teritorial, dan memiliki loyalitas tinggi terhadap bangsa. Kami yakin, kekuatan bangsa tidak hanya ditentukan oleh senjata, tetapi oleh rakyatnya yang terlatih dan berjiwa bela negara,” tegasnya.
Audiensi yang berlangsung lebih dari dua jam ini ditutup dengan simbolik dan foto bersama di halaman Kodim 0735/Surakarta. Para peserta meninggalkan lokasi dengan semangat baru — membawa visi untuk menjadikan Surakarta sebagai model kota tangguh berbasis pertahanan masyarakat.
Catatan Redaksi:
Pertemuan antara Kodim 0735/Surakarta dan Senkom Mitra Polri bukan sekadar sinergi kelembagaan. Ini adalah upaya menyatukan kekuatan rakyat dan militer dalam bingkai pertahanan semesta. Di tengah dinamika sosial dan ancaman modern, kolaborasi semacam ini adalah fondasi penting menuju Indonesia yang aman, kuat, dan berdaya saing.
0 Komentar